Sains dan Pemikiran Kritis
Abad 21, Perkembangan zaman modern ini membuat setiap individu lebih mudah mendapatkan
sesuatu, berbagai informasi dengan mudah dan cepat dapat tersalurkan melalui media-media
seperti Android, Gadget dan Berbagai media Internet lainnya. Diperlukannya peningkatan
kemampuan diri mengikuti perkembangan zaman pada abad yang biasa di sebut sebagai abad
milenial ini. Sumber informasi dapat diperoleh dari manapun dengan mudah semua dapat dilihat,
dibaca dan dipelajari,
Seiring perkembangan informasi, perkembangan sains juga tak dapat terbendung lagi. Sains pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan pada umumnya.
Menurut Carin & Sund pada Tahun 1989 Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam
semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol . James, 1997 (Samatowa, 2006: 1)
mendefinisikan Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk
diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Kemudian Whitehead, 1999 (Samatowa, 2006: 1)
menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Dengan Pendapat
beberapa ahli dapat diartikan bahwa sains adalah sesuatu yang telah terbukti kebenarannya dan
dapat dirasionalkan dengan panca indra umat manusia. Perkembangan Sains sekarang ini dengan
media yang luar biasa cepatnya mengharuskan manusia untuk lebih berpikir kritis tentang apa
yang terjadi.
Proses berpikir dapat diartikan sebagai kegiatan kerja otak, perasaan manusia baik itu aktivitas
visual, audio, kinestetik, maupun verbal. Dalam buku Psikologi Belajar, Khodijah mengartikan
proses berpikir ialah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih
sederhana dapat diartikan bahwa proses berpikir adalah merespon segala sesuatu yang terserf
oleh indra manusia.
Langkah langkah yang dialami manusia dalam proses berpikir meliputi tiga hal yakni:,
membentuk pengertian, membentuk pendapat dan menarik kesimpulan.
Pembentukan pengertian dapat dibentuk melalui beberapa tingkatan, yakni: Menganalisis ciriciri
dari objek yang sejenis, Membandingkan ciri tersebut untuk menemukan ciri-ciri yang sama,
ciri-ciri yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada, mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki. dan Mengabstraksikan. Pembentukan pendapat merupakan
menarik hubungan antara dua atau lebih pengertian. Pendapat tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk kalimat. Penarikan Kesimpulan terbagi menjadi tiga kriteria yakni: Kesimpulan induktif,
merupakan kesimpulan yang diambil dari berbagai pendapat khusus yang nantinya tertuju pada
satu pendapat umum. Kesimpulan deduktif, merupakan kebalikan dari kesimpulan induktif yang
mana penarikan kesimpulan berdasarkan pada hal yang umum kemudian tertuju pada hal-hal
yang lebih khusus. Kesimpulan analogis, merupakan kesimpulan yang didapatkan dengan cara
membandingkan atau menyesuaikan dengan berbagai pendapat khusus yang telah ada.
Perkembangan sains sangatlah di pengaruhi dengan bagaimana daya tangkap manusia itu sendiri.
Kebanyakan karena dengan mudahnnya manusia mendapatkan suatu informasi tentang sains,
manusia sering kali tak lagi mempertimbangkan prosedur prosedur dalam proses berpikir untuk
menangkap dan menyakini sains. Sains sebagai hasil observasi yang dikembangkan guna
membantu dalam kehidupan umat manusia kadangkala memunculkan sesuatu yang malah
menjadi perdebatan dikalangan umat manusia dikarenakan masih banyaknya manusia yang
memunculkan sains bukan sebagai alat guna kemajuan ilmu dan pengetahuaan melainkan sains
sebagai pemenuhan gensi akan suatu yang ingit dicapai.
Dengan menjadikan diri sebagai manusia yang proses berpikirnya sistemantis kita dapat
mencegah sesuatu yang buruk terjadi terhadap perkembangan sains yang semakin tak
terbendung dengan era melenium sekarang ini,
0 komentar