Kekurangan Informasi Pada Jaman Kebebabasan Mengaskes Informasi
Generasi
zaman sekarang dengan segala kemampuannya dalam penguasaan digital, dengan
mudah menguasai era komunikasi canggih, Generasi yang bebas mengakses segala
informasi dari internet. Perkembangan generasi zaman modern ini membuat setiap
individu lebih mudah mendapatkan sesuatu, berbagai informasi dengan mudah dan
cepat dapat dikembangkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Seiring dengan
perkembangan informasi pada zaman sekarang ini segala sesuatu dapat diperoleh
dari manapun dengan mudah semua dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, tidak
dapat terbendung lagi. Melihat sisi buruknya perkembangan seperti ini, mulai
dari mudahnya penyebaran dan berita palsu (hoax), penyampaian ujaran kebencian
dan penipuan.
Pertanyaaannya
bagaimana melihat penyebaran informasi tersebut sebagai hal yang positif,
bagaimana menfaatkan informasi yang diterima? Apakah informasi tersebut
betul-betul informasi?
Perkambangan
teknologi dan informasi saat ini seakan seperti bola panas yang bisa memantul
kemana-mana. Bila tidak dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi bom waktu untuk
menghancurkan umat manusia generasi serba canggih ini. Dengan mudannya
mengaskes berita baik dari media sosial, televise, browser dan youtube. apalagi
kalau kita berbicara persoalan komunikasi, era ini tak mengenal jarak dan waktu.
Jejaring
sosial sebagai media paling utama dalam mengubungkan relasi tak lagi terbatas setiap
individu-individu di dunia ini, Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) tahun 2016 di Indonesia sendiri angka penggunaan internet mencapai 132,7 juta,
dengan macam-macam jenis media sosial yang digunakan,
Perkembangan
seperti ini membuat orang secara tidak sadar mengalami kecanduan dan kenyamanan
mendapatkan berbagai informasi secara lengkap. Segala yang diinginkan ada di internet. Hal inilah yang membuat
seseorang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengetahui berbagai
informasi yang tersedia, namun mengakibatkan kebiasaan kita dapat diketahui
halayak banyak sehingga memunculkan penipuan-penipuan walaupun informasi dengan
mudah kita dapatkan. Jika informasi tersebut dikumpulkan serta diorganisasi
sedemikian rupa dapat menjadi boomerang bagi tiap individu. Namun dalam lingkup
luas, organisasi informasi seperti ini juga dapat mengancam kedaulatan suatu
dalam lingkup seluas negara.
Kebanyakan
karena dengan mudahnnya manusia mendapatkan suatu informasi, manusia sering
kali tak lagi mempertimbangkan prosedur prosedur dalam proses berpikir untuk menangkap
dan menyakini Informasi. Informasi sebagai hasil observasi yang dikembangkan
guna membantu dalam kehidupan umat manusia kadangkala memunculkan sesuatu yang
malah menjadi perdebatan dikalangan umat manusia dikarenakan masih banyaknya
manusia yang memunculkan informasi bukan sebagai alat guna kemajuan ilmu dan
pengetahuaan melainkan informasi untuk sebagai alat propaganda dan alat untuk
menipu. Sungguh sayang informasi yang bisa sangat menjadi sesuatu yang berguna
disalah artikan ataupun disalah gunakan oleh orang orang yang ingin meraup
keuntungan pribadi.
Dalam
penyebaran infomasi lebih luas, infomasi bisa di jadikan sebagai propaganda
yang massif untuk menghancurkan kalangan tertentu, kita tak harusnya kembali ke
saman dahulu kala yang menjadikan kekurangan informasi propaganda perang dunia
kedua. Kita sekarang berada pada era dimana askes informasi dengan muda di
dapatkan, namun kemudahan tersebut bisa menjadikan kita kekurangan informasi.
Dengan
menjadikan diri sebagai manusia yang proses berpikirnya sistemantis kita dapat mencegah
sesuatu yang buruk terjadi terhadap perkembangan informasi yang semakin tak terbendung
dengan era melenium sekarang ini, Dengan informasi yang terbuka.
Pengaruh
informasi dan media teknologi tidak harus di tolak atau kita menutup diri terhadap
perkembangan saman generasi sekarang ini, banyak hal hal yang positif dapat di
lakukan dengan mudanya mengaskes informasi.
Namun hal tersebut kembali pada diri kita bagaiamana respon kita
terhadap percepatan tersebut. Media informasi yang harusnya menjadi jembatan
komunikasi kita harus dikendalikan bukannya menjadikan diri ini pasrah
dikendalikan oleh media sosial.
0 komentar