Latest Posts





Makkedai torioloe: Aja' mumelo nacacca ade', aja'to mumaelo natunai bicara, aja'to muwedding nauja' rapang, aja'to muwedding naecawa-cawai wari'.Atutuiwi ro gau'e eppa'e uwangenna. iyamuto ritu eppa'e riaseng sung baruga. pakkulleiwi tudangiwi sunna barugae, mu'ceddi muwa, apaggi nakko mutadangi manengngi. seuwani riaseng sung baruga, aja mumaelo rita wiring ritengngana taue, maduanna missengnge pinru' ada masitinaja, bali ada nabalinna adae nabaliyangngi, matellunna sompungi ada, naompunna adae nasompungiangngi, maeppana tenrita alongkorengnge riaworowanengennge, mau' tania menna towarani, apa' iyatu nalejja'i padammu orowane natemmuleisa, naecawa-cawainotu taue, apaggisa nakko warani tongenno sokku'ni decenna. narekko de' mutudangiwi sunna barugae seddi, naecawa-cawainotu wari', enrengnge ade', nauja'no rapang, natunaiono bicara.-




Abad 21, Perkembangan zaman modern ini membuat setiap individu lebih mudah mendapatkan
sesuatu, berbagai informasi dengan mudah dan cepat dapat tersalurkan melalui media-media
seperti Android, Gadget dan Berbagai media Internet lainnya. Diperlukannya peningkatan
kemampuan diri mengikuti perkembangan zaman pada abad yang biasa di sebut sebagai abad
milenial ini. Sumber informasi dapat diperoleh dari manapun dengan mudah semua dapat dilihat,
dibaca dan dipelajari,
Seiring perkembangan informasi, perkembangan sains juga tak dapat terbendung lagi. Sains pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan pada umumnya.
Menurut Carin & Sund pada Tahun 1989 Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam
semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol . James, 1997 (Samatowa, 2006: 1)
mendefinisikan Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk
diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Kemudian Whitehead, 1999 (Samatowa, 2006: 1)
menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Dengan Pendapat
beberapa ahli dapat diartikan bahwa sains adalah sesuatu yang telah terbukti kebenarannya dan
dapat dirasionalkan dengan panca indra umat manusia. Perkembangan Sains sekarang ini dengan
media yang luar biasa cepatnya mengharuskan manusia untuk lebih berpikir kritis tentang apa
yang terjadi.
Proses berpikir dapat diartikan sebagai kegiatan kerja otak, perasaan manusia baik itu aktivitas
visual, audio, kinestetik, maupun verbal. Dalam buku Psikologi Belajar, Khodijah mengartikan
proses berpikir ialah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih
sederhana dapat diartikan bahwa proses berpikir adalah merespon segala sesuatu yang terserf
oleh indra manusia.
Langkah langkah yang dialami manusia dalam proses berpikir meliputi tiga hal yakni:,
membentuk pengertian, membentuk pendapat dan menarik kesimpulan.
Pembentukan pengertian dapat dibentuk melalui beberapa tingkatan, yakni: Menganalisis ciriciri
dari objek yang sejenis, Membandingkan ciri tersebut untuk menemukan ciri-ciri yang sama,
ciri-ciri yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada, mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki. dan Mengabstraksikan. Pembentukan pendapat merupakan
menarik hubungan antara dua atau lebih pengertian. Pendapat tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk kalimat. Penarikan Kesimpulan terbagi menjadi tiga kriteria yakni: Kesimpulan induktif,
merupakan kesimpulan yang diambil dari berbagai pendapat khusus yang nantinya tertuju pada
satu pendapat umum. Kesimpulan deduktif, merupakan kebalikan dari kesimpulan induktif yang
mana penarikan kesimpulan berdasarkan pada hal yang umum kemudian tertuju pada hal-hal
yang lebih khusus. Kesimpulan analogis, merupakan kesimpulan yang didapatkan dengan cara
membandingkan atau menyesuaikan dengan berbagai pendapat khusus yang telah ada.
Perkembangan sains sangatlah di pengaruhi dengan bagaimana daya tangkap manusia itu sendiri.
Kebanyakan karena dengan mudahnnya manusia mendapatkan suatu informasi tentang sains,
manusia sering kali tak lagi mempertimbangkan prosedur prosedur dalam proses berpikir untuk
menangkap dan menyakini sains. Sains sebagai hasil observasi yang dikembangkan guna
membantu dalam kehidupan umat manusia kadangkala memunculkan sesuatu yang malah
menjadi perdebatan dikalangan umat manusia dikarenakan masih banyaknya manusia yang
memunculkan sains bukan sebagai alat guna kemajuan ilmu dan pengetahuaan melainkan sains
sebagai pemenuhan gensi akan suatu yang ingit dicapai.
Dengan menjadikan diri sebagai manusia yang proses berpikirnya sistemantis kita dapat
mencegah sesuatu yang buruk terjadi terhadap perkembangan sains yang semakin tak
terbendung dengan era melenium sekarang ini,
Generasi zaman sekarang dengan segala kemampuannya dalam penguasaan digital, dengan mudah menguasai era komunikasi canggih, Generasi yang bebas mengakses segala informasi dari internet. Perkembangan generasi zaman modern ini membuat setiap individu lebih mudah mendapatkan sesuatu, berbagai informasi dengan mudah dan cepat dapat dikembangkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan informasi pada zaman sekarang ini segala sesuatu dapat diperoleh dari manapun dengan mudah semua dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, tidak dapat terbendung lagi. Melihat sisi buruknya perkembangan seperti ini, mulai dari mudahnya penyebaran dan berita palsu (hoax), penyampaian ujaran kebencian dan penipuan.
Pertanyaaannya bagaimana melihat penyebaran informasi tersebut sebagai hal yang positif, bagaimana menfaatkan informasi yang diterima? Apakah informasi tersebut betul-betul informasi?
Perkambangan teknologi dan informasi saat ini seakan seperti bola panas yang bisa memantul kemana-mana. Bila tidak dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi bom waktu untuk menghancurkan umat manusia generasi serba canggih ini. Dengan mudannya mengaskes berita baik dari media sosial, televise, browser dan youtube. apalagi kalau kita berbicara persoalan komunikasi, era ini tak mengenal jarak dan waktu.
Jejaring sosial sebagai media paling utama dalam mengubungkan relasi tak lagi terbatas setiap individu-individu di dunia ini, Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016 di Indonesia sendiri  angka penggunaan internet mencapai 132,7 juta, dengan macam-macam jenis media sosial yang digunakan,
Perkembangan seperti ini membuat orang secara tidak sadar mengalami kecanduan dan kenyamanan mendapatkan berbagai informasi secara lengkap. Segala yang diinginkan  ada di internet. Hal inilah yang membuat seseorang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengetahui berbagai informasi yang tersedia, namun mengakibatkan kebiasaan kita dapat diketahui halayak banyak sehingga memunculkan penipuan-penipuan walaupun informasi dengan mudah kita dapatkan. Jika informasi tersebut dikumpulkan serta diorganisasi sedemikian rupa dapat menjadi boomerang bagi tiap individu. Namun dalam lingkup luas, organisasi informasi seperti ini juga dapat mengancam kedaulatan suatu dalam lingkup seluas negara.
Kebanyakan karena dengan mudahnnya manusia mendapatkan suatu informasi, manusia sering kali tak lagi mempertimbangkan prosedur prosedur dalam proses berpikir untuk menangkap dan menyakini Informasi. Informasi sebagai hasil observasi yang dikembangkan guna membantu dalam kehidupan umat manusia kadangkala memunculkan sesuatu yang malah menjadi perdebatan dikalangan umat manusia dikarenakan masih banyaknya manusia yang memunculkan informasi bukan sebagai alat guna kemajuan ilmu dan pengetahuaan melainkan informasi untuk sebagai alat propaganda dan alat untuk menipu. Sungguh sayang informasi yang bisa sangat menjadi sesuatu yang berguna disalah artikan ataupun disalah gunakan oleh orang orang yang ingin meraup keuntungan pribadi.
Dalam penyebaran infomasi lebih luas, infomasi bisa di jadikan sebagai propaganda yang massif untuk menghancurkan kalangan tertentu, kita tak harusnya kembali ke saman dahulu kala yang menjadikan kekurangan informasi propaganda perang dunia kedua. Kita sekarang berada pada era dimana askes informasi dengan muda di dapatkan, namun kemudahan tersebut bisa menjadikan kita kekurangan informasi.
Dengan menjadikan diri sebagai manusia yang proses berpikirnya sistemantis kita dapat mencegah sesuatu yang buruk terjadi terhadap perkembangan informasi yang semakin tak terbendung dengan era melenium sekarang ini, Dengan informasi yang terbuka.
Pengaruh informasi dan media teknologi tidak harus di tolak atau kita menutup diri terhadap perkembangan saman generasi sekarang ini, banyak hal hal yang positif dapat di lakukan dengan mudanya mengaskes informasi.  Namun hal tersebut kembali pada diri kita bagaiamana respon kita terhadap percepatan tersebut. Media informasi yang harusnya menjadi jembatan komunikasi kita harus dikendalikan bukannya menjadikan diri ini pasrah dikendalikan oleh media sosial.